ILALANG
Mengapa kicauan dan yang sebenarnya mereka lakukan selalu berbanding terbaik? Bukankah kehidupan mereka sudah dijamin kemakmurannya oleh Negara yang katanya adil dan makmur ini dikarenakan mereka adalah pejuang-pejuang nasib bangsa, nasib kami yang semakin kurus kering karena kemiskinan yang melanda? Tapi kemana hak yang seharusnya telah berada di pangkuan kami sekarang? Hak kami telah mereka rampasuntuk kepentingan pribadi. Julukan sebagai wakil rakyat itu hanya sebuah gabungan kata tanpa makna. Tugas mereka yang diatas kertas seharusnya selalu mendahulukan kepentingan kami.
Sekarang kami memang telah kenyang. Ya, sangat sangat kekenyangan. Bangsa ini terlalu kenyang menyantap sajian drama politik yang setiap detik mereka perankan melalui media dengan sempurna tanpa cela.
Janji mereka yang dahulu terngiang indah di telinga kami kini telah terhapus tanpa jejak dari memori mereka dalam sekejap setelah menduduki kursi megah nan perkasa itu. Dulu kami ditimang terlalu tinggi. Terlalu banyak muntahan emas dari mulut mereka yang telah diperdengarkan dengan indah untuk kami yang dengan bodohnya menikmati setiap alunan nadanya dengan sepenuh hati. Bayangan akan kemakmuran masa depan kami yang terus mereka gambarkan saat itu sangatlah cerah. Dengan segala kepuasan hati kami sangat bersyukur akhirnya kami akan memiliki orang-orang hebat yang memiliki hati lembut yang akan menjaga kami. Menjamin kehidupan kami yang telah sangat haus akan kepemimpinan yang adil dan makmur. Sosok pemimpin yang telah kami rindukan akan mengangkat kami ketempat yang seharusnya lebih layak. Mendengarkan aspirasi kami.
Tapi lihatlah mereka sekarang. Bagaikan penjajah bagi bangsa sendiri. Pajak yang dengan rajin kami bayar karena merupakan suatu kewajiban agar penerus bangsa bisa mendapatkan kelayakan pendidikan mereka rampas dengan seenaknya. Uang yang seharusnya kini menjadi bangunan kokoh gedung sekolah, rumah sakit, perbaikan jalan wujudnya sangat berbeda. Uang itu kini berwujud berlian yang dipasangkan dengan indah pada sepatu mereka untuk disombongkan.
Padi dan ilalang benar-benar tak dapat dibedakan sebelum mereka berbuah. Tapi ingat, Tuhan Maha Melihat dengan segala kekuasaannya. Segala kebusukan akan terkuak entah dengan cara apapun sesuai kehendak-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar